Bupati
Boyolali Drs. Seno Samodro meresmikan penggunaan tiga buah jembatan
gantung dan satu buah permanen di Kecamatan Selo Boyolali. Peresmian
ini menyusul telah selesainya pembangunan jembatan gantung Sepi, Kajor
dan Ladon di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, melalui dana Badan Nasional
Penaggulangan Bencana ( BNPB ), Saptu,28/4/2012.
Peresmian
yang dipusatkan di Dk Sepi Desa Jrakah Selon, Bupati Boyolali bersama –
sama perwakilan Pejabat PU Pusat dan BNPB mencanangkan penanaman pohon
penghijauan di sekitar sungai dan jembatan yang diresmikan, diharapkan
disamping untuk tameng erosi akibat banjir juga bermanfaat untuk
penghijauan.
Sebagaimana
diketahui jembatan ini dibangun kembali dikarenakan jembatan lama
mengalami kerusakan / hanyut sebagai dampak eruspsi Merapi pada tahun
2010. Bupati Boyolali menyampaikan “ dengan diresmikannya tiga jembatan
ini, maka tranportasi dan mobilitas penduduk yang melaui jembatan
tersebut lancar kembali, serta mendukung
kemajuan roda perekonomian masyarakat terutama untuk angkutan hasil bumi
dari daerah lereng merapi yang terkenal dengan hasil sayur – mayur”.
Bupati Boyolali berpesan” agar jembatan ini dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya, jangan melebihi tonase maksimal yang diprasaratkan, sehingga
awet dan umur penggunaannya menjadi lama”.
Menurut
Asisten II Sekda Kab. Boyolali Ir. Juwaris, masih ada dua jembatan
Gantung di Windu, Desa Klakah serta Takeran, Desa Tlogolele yang sampai
saat ini masih dikebut pengerjaanya”. Dijelaskan pula oleh Ir. Juwaris,
setelah proyek pembangunan jembatan gantung ini akan disambung dengan
adanya rekonstruksi. Pemkab Boyolali mendapatkan dana sebesar Rp32miliar
untuk sejumlah kegiatan rehab rekonstruksi. Antara lain, proyek
pembangunan jembatan permanen serta pengadaan benih bagi masyarakat yang
terkena dampak erupsi Merapi. “Rehab rekonstuksi juga
akan dilaksanakan tahun ini. Banyak sekali kegiatan perbaikan terutama
di sejumlah infrastruktur yang terkena erupsi Merapi dua tahun lalu,”
tambahnya. Juwaris memaparkan salah satu rehab rekon bakal memperbaiki
jembatan permanen di Dukuh Sepi Jrakah. Pasalnya, jalur ini untuk lalu
lintas kendaraan sayur-mayur. Sebab, tidak memungkinkan mobil sayur
melewati jembatan gantung yang kapasitas tonasenya terbatas.
Sementara
itu, Kepala Pelaksana Proyek PT Amarta Karya, Yusanto menegaskan untuk
kendaraan yang melebihi tonase diminta tidak melewati jembatan gantung.
Menurutnya, aturan batas maksimal 3 ton harus dipatuhi jika ingin umur
jembatan gantung ini lama. “Di samping itu, harus ada pengecekan rutin
untuk mengetahui kondisi jembatan. Jika ada yang rusak bisa segera
diperbaiki untuk keberlangsungan ke depannya nanti,” pungkasnya.
Sumber: boyolalikab.go.id, solopos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar